Jumat, 08 November 2013

Bibit Duku Palembang

Duku palembang merupakan salah satu duku unggul dari Sumatera Selatan. Bentuk buahnya bulat atau bulat lonjong. Kulit buahnya tipis, halus, berwarna kuning agak kecokelatan, dan sedikit mengandung getah. Daging buahnya bening dan rasanya manis. Persentase daging buahnya antara 64-77%. Keistimewaannya, duku ini jarang sekali berbiji. Dari sekitar 10-15 buah, biasanya hanya dijumpai sebuah duku yang berbiji. Produktivitas tanaman yang mulai berbuah rata-rata 12 kg/pohon/tahun, sedangkan tanaman yang sudah dewasa dapat menghasilkan 800-900 kg/pohon/tahun.

Duku palembang dapat tumbuh dan berbuah baik di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl. Duku dapat tumbuh dan be'rbuah baik pada tipe tanah latosol, podsolik kuning, dan aluvial. Curah hujan 1.500-2.500 mm per tahun. Tanah yang sesuai mempunyai pH antara 6-7. Tanaman lebih senang ditanam di tempat yang terlindung. Oleh karena itu, tanaman ini biasanya ditanam di pekarangan atau tegalan, bersama dengan tanaman tahunan lainnya seperti durian, jengkol, atau petai. Duku toleran terhadap kadar garam tinggi, asalkan tanahnya mengandung banyak bahan organik. Duku juga toleran terhadap tanah masam atau lahan bergambut. Tanaman ini toleran terhadap iklim kering, asalkan kandar air tanahnya kurang dari 150 cm. Tanah yang terlalu sarang, seperti pada tanah pasir, kurang baik untuk tanaman duku. Namun, tanah berpasir yang mengandung banyak bahan organik dapat digunakan untuk tanaman duku, asalkan diberi pengairan yang cukup.




Kami membudidayakan bibit duku palembang dalam jumlah besar dengan usia dan ukuran yang bervariasi, dari usia 4 bulan hingga usia 1 tahun dan variasi ukuran mulai dari 40 - 100 cm. Kami melayani kerjasama dengan instansi pemerintah/swasta untuk program reboisasi, reklamasi pasca tambang, maupun program reboisasi umum serta kami memberikan konsultasi dan pelatihan penanaman bibit duku palembang bagi Anda pembeli bibit dari kami.


untuk informasi dan pemesanan bibit duku palembang hubungi :
Rodhia Mujahidin / Odhi
082232410931 atau 085735418763
lokasi :
desa plemahan kecamatan plemahan kabupaten kediri (jalur alternatif kediri jombang, traffic light bogo ke utara) 
email : dutapohon@gmail.com atau rodhiamujahidin@gmail.com

Bibit Cempedak

Cempedak adalah tanaman buah-buahan dari famili Moraceae. Bentuk buah, rasa dan keharumannya seperti nangka, meski aromanya kerap kali menusuk kuat mirip buah durian. Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara, dan menyebar luas mulai dari wilayah Tenasserim di Burma, Semenanjung Malaya termasuk Thailand, dan sebagian Kepulauan Nusantara: Sumatra, Borneo, Sulawesi, Maluku hingga ke Papua. Juga banyak didapati di Jawa bagian barat. Dikenal secara luas sebagai cempedak atau campedak, buah ini juga memiliki beberapa nama lokal seperti bangkong (cempedak hutan, bentuk liar di Malaysia), baroh (Kep. Lingga dan Johor), nangka beurit (Sunda), nongko cino (Jawa), cubadak hutan (Minangkabau) tiwadak (Banjar) dan lain-lain.




Kami membudidayakan bibit cempedak dalam jumlah besar dengan usia dan ukuran yang bervariasi, dari usia 4 bulan hingga usia 2 tahun dan variasi ukuran mulai dari 40 - 300 cm. Kami melayani kerjasama dengan instansi pemerintah/swasta untuk program reboisasi, reklamasi pasca tambang, maupun program reboisasi umum serta kami memberikan konsultasi dan pelatihan penanaman bibit cempedak bagi Anda pembeli bibit dari kami.


untuk informasi dan pemesanan bibit cempedak hubungi :
Rodhia Mujahidin / Odhi
082232410931 atau 085735418763
lokasi :
desa plemahan kecamatan plemahan kabupaten kediri (jalur alternatif kediri jombang, traffic light bogo ke utara)
email : dutapohon@gmail.com atau rodhiamujahidin@gmail.com

Bibit Alpukat

Alpukat, atau Persea americana berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah dan kini banyak dibudidayakan di Amerika Selatan dan Amerika Tengah sebagai tanaman perkebunan monokultur dan sebagai tanaman pekarangan di daerah-daerah tropika lainnya di dunia.

Pohon, dengan batang mencapai tinggi 20 m dengan daun sepanjang 12 hingga 25 cm. Bunganya tersembunyi dengan warna hijau kekuningan dan ukuran 5 hingga 10 milimeter. Ukurannya bervariasi dari 7 hingga 20 sentimeter, dengan massa 100 hingga 1000 gram; biji yang besar, 5 hingga 6,4 sentimeter.

Buahnya bertipe buni, memiliki kulit lembut tak rata berwarna hijau tua hingga ungu kecoklatan, tergantung pada varietasnya. Daging buah apokat berwarna hijau muda dekat kulit dan kuning muda dekat biji, dengan tekstur lembut.

Apokat memiliki banyak manfaat. Bijinya digunakan dalam industri pakaian sebagai pewarna yang tidak mudah luntur. Batang pohonnya dapat digunakan sebagai bahan bakar. Kulit pohonnya digunakan sebagai pewarna warna cokelat pada produk dari bahan kulit. Daging buahnya dapat dijadikan hidangan serta menjadi bahan dasar untuk beberapa produk kosmetik dan kecantikan. Selain itu, daging buah apokat untuk mengobati sariawan dan melembabkan kulit yang kering. Daun apokat digunakan untuk mengobati kencing batu, darah tinggi, sakit kepala, nyeri saraf, nyeri lambung, saluran napas membengkak dan menstruasi yang tidak teratur. Bijinya dapat digunakan untuk mengobati sakit gigi dan kencing manis.





Kami membudidayakan bibit apukat jumbo, belanda, mentega, dan kendil dengan sistem perbanyakan sambung pucuk.

Kami membudidayakan bibit alpukat dalam jumlah besar dengan usia dan ukuran yang bervariasi, dari usia 4 bulan hingga usia 1 tahun dan variasi ukuran mulai dari 40 - 150 cm. Kami melayani kerjasama dengan instansi pemerintah/swasta untuk program reboisasi, reklamasi pasca tambang, maupun program reboisasi umum serta kami memberikan konsultasi dan pelatihan penanaman bibit alpukat bagi Anda pembeli bibit dari kami.


untuk informasi dan pemesanan bibit alpukat hubungi :
Rodhia Mujahidin / Odhi
082232410931 atau 085735418763
lokasi :
desa plemahan kecamatan plemahan kabupaten kediri (jalur alternatif kediri jombang, traffic light bogo ke utara)
email : dutapohon@gmail.com atau rodhiamujahidin@gmail.com

Kamis, 03 Oktober 2013

Bibit Jambu Jamaika

Jambu Jamaika memiliki tajuk dan daun sama dengan jambu air yang lain. Dahannya cenderung memanjang, lentur, dan menjulur ke segala arah. Daun berwarna hijau tua, dan berukuran besar. Kulit buah berwarna merah muda saat belum matang dan berubah semakin hitam apabila semakin tua. Daging buahnya lebih tebal dari jambu air kebanyakan dan tekstur buahnya lebih halus. Jambu Jamaika vegetatif bisa berbuah saat berumur 9-13 bulan dan jambu Jamaika generatif bisa bebuah saat berumur 2-3 tahun.








Kami membudidayakan bibit jambu jamaika dalam jumlah besar dengan usia dan ukuran yang bervariasi, dari usia 4 bulan hingga usia 3 tahun dan variasi ukuran mulai dari 40 - 300 cm. Kami melayani kerjasama dengan instansi pemerintah/swasta untuk program reboisasi, reklamasi pasca tambang, maupun program reboisasi umum serta kami memberikan konsultasi dan pelatihan penanaman bibit jambu jamaika bagi Anda pembeli bibit dari kami.


untuk informasi dan pemesanan bibit jambu jamaika hubungi :
Rodhia Mujahidin / Odhi
082232410931 atau 085735418763
lokasi :
desa plemahan kecamatan plemahan kabupaten kediri (jalur alternatif kediri jombang, traffic light bogo ke utara) 
email : dutapohon@gmail.com atau rodhiamujahidin@gmail.com

Bibit Jati Super

Jati (Tectona grandis) merupakan pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Pohon besar, berbatang lurus, dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40 m. Berdaun besar, yang luruh di musim kemarau. Jati dikenal dunia dengan nama teak (bahasa Inggris). Nama ini berasal dari kata thekku (തേക്ക്) dalam bahasa Malayalam. 
Jati dapat tumbuh di daerah dengan curah hujan 1 500 – 2 000 mm/tahun dan suhu 27 – 36 °C baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Tempat yang paling baik untuk pertumbuhan jati adalah tanah dengan pH 4.5 – 7 dan tidak dibanjiri dengan air. Jati memiliki daun berbentuk elips yang lebar dan dapat mencapai 30 – 60 cm saat dewasa.



Kami membudidayakan bibit jati super dalam jumlah besar dengan usia dan ukuran yang bervariasi, dari usia 2 - 6 bulan dan variasi ukuran mulai dari 20 - 100 cm. Kami melayani kerjasama dengan instansi pemerintah/swasta untuk program reboisasi, reklamasi pasca tambang, maupun program reboisasi umum serta kami memberikan konsultasi dan pelatihan penanaman bibit jati super bagi Anda pembeli bibit dari kami.


untuk informasi dan pemesanan bibit jati super hubungi :
Rodhia Mujahidin / Odhi
082232410931 atau 085735418763
lokasi :
desa plemahan kecamatan plemahan kabupaten kediri (jalur alternatif kediri jombang, traffic light bogo ke utara) 
email : dutapohon@gmail.com atau rodhiamujahidin@gmail.com

Bibit Manggis

Manggis (Garcinia mangostanaL.) adalah sejenis pohonhijau abadi dari daerah tropika yang diyakini berasal dari Kepulauan Nusantara. Tumbuh hingga mencapai 7 sampai 25 meter. Buahnya juga disebut manggis, berwarna merah keunguan ketika matang, meskipun ada pula varian yang kulitnya berwarna merah. Buah manggis dalam perdagangan dikenal sebagai "ratu buah", sebagai pasangan durian, si "raja buah". Buah ini mengandung mempunyai aktivitas antiinflamasi dan antioksidan. Sehingga di luar negeri buah manggis dikenal sebagai buah yang memiliki kadar antioksidan tertinggi di dunia.





Kami membudidayakan bibit manggis dalam jumlah besar dengan usia dan ukuran yang bervariasi, dari usia 6 bulan hingga usia 5 tahun dan variasi ukuran mulai dari 30 - 250 cm. Kami melayani kerjasama dengan instansi pemerintah/swasta untuk program reboisasi, reklamasi pasca tambang, maupun program reboisasi umum serta kami memberikan konsultasi dan pelatihan penanaman bibit manggis bagi Anda pembeli bibit dari kami.

untuk informasi dan pemesanan bibit manggis hubungi :
Rodhia Mujahidin / Odhi
082232410931 atau 085735418763
lokasi :
desa plemahan kecamatan plemahan kabupaten kediri (jalur alternatif kediri jombang, traffic light bogo ke utara) 
email : dutapohon@gmail.com atau rodhiamujahidin@gmail.com

Bibit Mangga Arum Manis

Mangga arum manis berasal dari daerah Probolinggo, Jawa Timur ini merupakan salah satu varietas unggul yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian. Buahnya berbentuk jorong, berparuh sedikit dan ujungnya meruncing. Pangkal buah berwarna merah keunguan sedangkan bagian lainnya berwarna hijau kebiruan. Kulitnya tidak begitu tebal, berbintik-bintik kelenjar berwarna keputihan dan ditutupi lapisan lilin. Daging buahnya tebal, berwarna kuning, lunak, tak berserat dan tidak begitu banyak mengandung air. Rasanya manis segar, tetapi pada bagian ujungnya kadang-kadang terasa asam. Bijinya kecil, lonjong pipih, dan panjangnya antara 13-14 cm. Panjang buahnya dapat mencapai 15 cm dengan berat rata-rata per buah 450 gr. Produktivitasnya cukup tinggi dapat mencapai 54 kg/pohon.

Tanaman mangga arum Manis termasuk tanaman dataran rendah. Tanaman ini dapat tumbuh dan berkembang baik di daerah dengan ketinggian antara 0-300 m dpl. Meskipun demikian, tanaman ini juga masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1.300 m di atas permukaan laut. Daerah dengan curah hujan antara 750-2.250 mm per tahun dan temperatur 24-27° C merupakan tempat tumbuh yang baik untuk tanaman buah ini. Jenis tanah yang disukainya adalah tanah yang gembur, berdrainase baik, ber-pH antara 5,5-6 dan dengan kedalaman air tanah antara 50-150 cm.




Kami membudidayakan bibit mangga arum manis dalam jumlah besar dengan usia dan ukuran yang bervariasi, dari usia 4 bulan hingga usia 2 tahun dan variasi ukuran mulai dari 40 - 250 cm. Kami melayani kerjasama dengan instansi pemerintah/swasta untuk program reboisasi, reklamasi pasca tambang, maupun program reboisasi umum serta kami memberikan konsultasi dan pelatihan penanaman bibit mangga arum manis bagi Anda pembeli bibit dari kami.


untuk informasi dan pemesanan bibit mangga arum manis hubungi :
Rodhia Mujahidin / Odhi
082232410931 atau 085735418763
lokasi :
desa plemahan kecamatan plemahan kabupaten kediri (jalur alternatif kediri jombang, traffic light bogo ke utara) 
email : dutapohon@gmail.com atau rodhiamujahidin@gmail.com

Rabu, 02 Oktober 2013

Hama Tanaman Durian

Beberapa hama penting yang menyerang tanaman durian adalah sebagai berikut : 
1. Penggerek Batang, Batocera nominator, Xyleutes leuconotus dan Zauzera coffeae dengan cara membuat lubang pada batang, dahan atau ranting tanaman durian. Serangan penggerek batang ini ditandai dengan adanya lubang yang disertai dengan kotoran dan cairan berwarna merah dari bekas kayu yang dimakan oleh penggerek tersebut. Akibat serangan ini tanaman menjadi layu, daun-daun menjdi kering dan rontok, akhirnya tanamanpun mengalami kematian. Pengemdalian terhadap penggerek batang antara lain dengan cara sebagai berikut : menjaga sanitasi kebun dengan cara menyingkirkan rumput-rumputan, gulma, tanaman inang dan daun-daun tanaman yang sudah rontok; menutup bekas lubang penggerek dengan kapas yang sudah diberi insektisida sistemik; memotong dan memusnahkan batang, dahan atau ranting yang sudah parah terkena serangan penggerek; menginjeksi tanaman menggunakan insektisida sistemik melalui akar atau dahan dengan dosis sesuai dengan yang tertera di kemasan. 

2. Penggerek buah, Tirathaba ruptilinea, Hypoperigea leprosticta dan Dacus dorsalis menyebabkan buah menjadi busuk berulat dan akhirnya rontok. Buah durian yang terkena serangan umumnya tidak bisa dimakan dan kerugian disebabkan penggerek buah dapat menghilangkan hasil sampai 50%. Tirathaba ruptilinea merupakan ngengat dengan sayap bagian depan berwarna hijau dan sayap bagian belakang berwarna merah atau jingga. Larvanya yang berwarna kehitaman merusak buah dengan cara melubangi kulit durian sampai daging dan bijinya dan tinggal di dalam buah sampai menjadi kepompong. Hypoperigea leprosticta berupa ngengat berwarna coklat dengan tanda bercak putih pada sayapnya. Larvanya berwarna merah ungu dengan panjang 3,5 cm menyerang buah durian dengan melubangi buah durian mencari makan yang mengakibatkan buah busuk dan rontok. Dacus dorsalis berupa lalat berwarna coklat kekuningan dengan garis kuning membujur pada punggungnya. Hama ini menyerang buah durian dengan cara menyuntikkan telurnya ke dalam kulit buah. Telur berubah menjadi larva yang menggerogoti buah sehingga menyebabkan kebusukan dan kerontokan. Pengendalian penggerek-penggerek buah ini dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida sistemik sejak buah berumur 1 minggu dengan dosis dan interval mengikuti petunjuk di kemasan. Cara lain dengan menggunakan perangkap yang berbahan aktif methyl eugenol seperti M-Antraktan dengan dosis sesuai yang tertera di kemasan. 

3. Kutu Loncat (Allocaridara malayensis), umumnya menyerang daun yang masih muda dengan cara mengisap cairannya. Gejala yang ditimbulkan secara langsung adalah daun menampakkan bintik-bintik berwarna kecoklatan, menjadi keriting, berlubang dan berukuran kerdil. Hama berukuiran kecil, berwarna coklat diselimuti benang-benang lilin berwarna putih sebagai hasil sekresinya dan merupakan serangga jenis Psyllideae. Pengendalian dilakukan dengan menyemprotkan insektisida yang beredar di pasaran seperti Curacron, Decis, Dursban dan Matador dengan konsentrasi 0,2%. 

4. Kutu Putih (Pseudococcus sp),berbentuk bulat, berwarna kehijauan dan tubuhnya diselimuti lapisan lilin agak putih. Menyerang dengan cara mengisap daun dan membawa penyakit embun jelaga. Kotorannya yang manis mengundang semut sehingga penyebarannya mengikuti penyebaran semut. Akibat serangan kutu putih daun menjadi keriting dan merana, bunga atau buah mengalami kerontokan. Pengendalian kutu putih dengan memberantasnya sekaligusbdengan memberantas embun jelaga, dilakukan dengan menggunakan insektisida dan akarisida dengan dosis sesuai dengan yang tertera di kemasan. 

5. Rayap, keberadaan dapat langsung terlihat dengan adanya alur atau terowongan dari tanah yang menempel di pohon. Selain menyerang batang, rayap juga menyerang akar tanaman durian dan serangannya dapat menyebabkan kematian. Cara menanggulangi serangan rayap dapat dilakukan dengan sanitasi kebun kebun terutama terhadap kayu-kayu bekas tebangan. Selain itu insektisida berbahan aktif karbofuran ditaburkan di lubang tanam sebelum penanaman dilakukan. 

6. Ulat Daun, yang sering menyerang tanaman durian adalah dari jenis Papilio angamemmon (L.) yang berwarna hijau dengan punggung depan memiliki bulatan. Selain itu ada ulat daun Setora nitens atau ulat serit dan Lymatria dispar atau ulat bulu yangbberwarna coklat kehitaman yang memiliki segmen-segmen dan ditumbuhi bulu. Ketiga ulat tersebut menyerang daun tanaman dengan cara memakan daun sehingga berlubang atau rusak yang dapat mengganggu fotosintesis yang berlangsung di daun. Cara penanggulangannya dengan cara menyemprotkan insektisida kontak atau perut seperti Curacron, Matador dan Decis sesuai dengan dosis yang tertera dikemasan. (siti hafsah husas, PP Madya, sumber : Sukses Bertanam Durian, Bernard T. Wahyu Wiryanta, agromedia pustaka, 2008) 

sumber : http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/hama-penting-tanaman-durian-king-fruit

HAMA TANAMAN KELENGKENG / LENGKENG (Dimocarpus longan L.)

Jenis – Jenis Hama
Pada umumnya tanaman lengkeng sangat tahan terhadap serangan berbagai macam hama dan penyakit. Hanya terdapat beberapa hama yang sering mengganggu tanaman lengkeng, antara lain :
a. Trusuk

b. Penggerek Batang (Zeuzera coffeae Neitner)
File:Zeuzera coffeae.jpg
http://en.wikipedia.org/wiki/File:Zeuzera_coffeae.jpg

c. Penghisap Buah (Tessaratoma javanica)
Tessaratoma javanica_Thunberg, I_PAO7643
http://www.discoverlife.org/mp/20p?see=I_PAO7643&res=640

d. Kelelawar

Gejala Serangan
a. Trusuk
Hama ini menyerang bagian batang, terutama batang pokoknya, yakni dengan cara membuat lubang dan masuk ke dalamnya. Apabila jumlahnya sangat banyak, pohon lengkeng yang diserang tentu terdapat lubang yang sangat banyak pula sehingga menunjukkan perubahan pada warna daunnya yakni menjadi kuning dan akhirnya rontok, cabang – cabang menjadi kering dan mengakibatkan kematian .

b. Penggerek Batang (Zeuzera coffeae Neitner)
Larva Z. Coffeae mengebor kulit hingga ke bagian kambium kemudian menggerek bagian kambium dan kayunya. Apabila luas gerekan melingkar dan temu gelang, maka bagian tanaman di atas gerekan akan mengering dan mati. Pohon yang terserang hama ini ditandai dengan terdapatnya kotoran dan cairan yang berwarna kemerah – merahan dari bekas gerekan yang disertai larva sehingga menyebabkan distribusi hara dan air terganggu. Serangan hama tersebut menimbulkan gejala daun – daunnya kemudian rontok, tanaman menjadi kering dan akhirnya mati.

c. Penghisap Buah (Tessarotoma javanica)
Terdapat tanda tusukan berwarna hitam pada buah kelengkeng. Buah tampak keriput karena cairan buah dihisap hama ini. Bahkan banyak buah yang terdapat kopong/ tidak berisi. Hal ini menyebabkan produksi buah lengkeng menurun karena banyaknya buah yang busuk .

d. Kelelawar
Kelelawar juga termasuk hama yang sangat merugikan petani, sebab disamping memakan buah kelengkeng yang sudah masak juga dapat merontokkan buah yang masih muda.

Pengendalian Hama
Pemberantasan hama trusuk dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida pada batang yang telah terserang hama tersebut. Namun akan lebih baik jika dilakukan pencegahan secara dini sebelum terserang yakni dengan penyemprotan insektisida terhadap batang – batang lengkeng yang sehat, terutama batang pokoknya. Pemberantasan ini juga akan berlaku untuk penggerek batang (Zeuzera coffeae Neitner) karena kedua hama ini menyerang batang.
Untuk mengatasi gangguan kelelawar dan penghisap buah (Tessarotoma javanica) maka buah kelengkeng pada tiap malainya harus dibrongsong dengan anyaman bambu atau tepes kelapa.


sumber : http://yusufsugianto.blogspot.com/2010/11/hama-utama-pada-tanaman-lengkeng.html

Jumat, 06 September 2013

Cara Membuat PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria)

PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) adalah :

  • Sejenis bakteri yang hidup di sekitar perakaran tanaman.
  • Bakteri tersebut hidupnya secara berkoloni menyelimuti akar tanaman.
  • Bagi tanaman keberadaan mikroorganisme ini akan sangat menguntungkan.
  • Bakteri ini memberi keuntungan dalam proses fisiologi tanaman dan pertumbuhannya.
Fungsi PGPR bagi tanaman yaitu
  • Mmampu memacu pertumbuhan dan fisiologi akar serta mampu mengurangi penyakit atau kerusakan oleh serangga.
  • Selain itu PGPR juga meningkatkan ketersediaan nutrisi lain seperti phospat, belerang, besi dan tembaga.
  • PGPR juga bisa memproduksi hormon tanaman, menambah bakteri dan cendawan yang menguntungkan serta mengontrol hama dan penyakit tumbuhan.
CARA PEMBUATAN PGPR
ALAT DAN BAHAN:
  • 100 gr akar bambu
  • 400 gr gula pasir
  • 200 gr trasi
  • 1 kg dedak halus
  • 10 lt air
  • Penyedap rasa secukupnya
CARA MEMBUAT:
  • Rendam akar bambu dalam air matang dingin 2-4 hari
  • Rebus bahan 2 s/d 6 sampai memdidih selama 20 menit
  • Setelah dingin masukkan semua bahan kedalam jerigen dan tutup rapat
  • Buka dan kocok-kocok sehari sekali
  • Setelah 15 hari PGPR siap digunakan
CARA MENGGUNAKAN:
  • Saring PGPR
  • Campurkan 1 lt PGPR ke dalam air 1 tangki
  • Semprotkan PGPR tersebut ke lahan yang belum ditanami
  • Ulangi penyemprotan setiap 20 hari sekali

sumber :  http://hortikultura.deptan.go.id/index.php?option=com_content&view=article&catid=79:teknologi&id=453:pgpr

Rabu, 04 September 2013

cara membuat pupuk organik (bokashi)


Pupuk bokashi merupakan pupuk kompos yang dibuat dengan cara fermentasi. Bahan baku pupuk bokashi terdiri dari sisa tanaman, kotoran ternak, sampah dapur atau campuran material organik lainnya. Pupuk bokashi dibuat dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme efektif (EM4) sebagai dekomposernya.
Bokashi dipopulerkan pertamakali di Jepang sebagai pupuk organikyang bisa dibuat dengan cepat dan efektif. Terminologi bokashi diambil dari istilah bahasa Jepang yang artinya perubahan secara bertahap. Sedangkan EM4 merupakan jenis mikroorganisme dekomposer untuk membuat pupuk bokashi. EM4 dipopulerkan oleh Prof. Dr. Teruo Higa dari Jepang.
Proses pembuatan pupuk bokashi relatif lebih cepat dari pengomposan konvensional. Bokashi sudah siap dijadikan pupuk dalam tempo 1-14 hari sejak dibuat, tergantung dari bahan baku dan metode yang digunakan. Membuat bokashi sangat mudah, bisa dilakukan dalam skala rumah tangga maupun skala pertanian yang lebih besar. Berikut ini kami jelaskan tahap-tahapnya.


Menyiapkan mikroorganisme dekomposer (EM4)

Hal pertama yang harus dilakukan untuk membuat pupuk bokashi adalah menyiapkan mikroorganisme dekomposernya. Salah satu dekomposer bokashi yang paling populer adalah EM4. Larutan EM4 terdiri dari mikroorganisme yang diisolasi secara khusus untuk menguraikan sampah organik dengan cepat. Mikroorganisme yang terkandung dalam EM4 terdiri dari bakteri fotosintesis, bakteri asam laktat (Lactobacillus sp), Actinomycetesdan ragi.
EM4 dijual dipasaran dalam bentuk cairan kental yang telah dikemas dalam berbagai ukuran. Untuk membuat dekomposer bokashi, kita cukup mengencerkan cairan tersebut dan mencampurkannya dengan bahan baku bokashi. Selain membelinya, kita juga bisa membuat cairan mikroorganisme efektif (EM) sendiri. Berikut langkah-langkahnya:
  • Siapkan bahan-bahan berikut: pepaya dan kulitnya 0,5 kg, pisang dan kulitnya 0,5 kg, nenas dan kulitnya 0,5 kg, kacang panjang segar 0,25 kg, sayuran hijau (kangkung/bayam) 0,25 kg, gula pasir 1kg dan ragi tape 5 butir.
  • Campur pepaya, nenas, pisang, kacang panjang dan sayuran dan lumatkan bahan-bahan tersebut dengan blender.
  • Masukkan bahan-bahan yang telah dilumat kedalam ember yang ada penutupnya. Lalu tambahkan 1 liter air, gula pasir dan ragi tape. Aduk perlahan hingga merata. Kemudian tutup ember dengan rapat, diamkan selama 7 hari.
  • Setelah tujuh hari akan terbentuk cairan berwarna coklat gelap. Saring cairan tersebut, air hasil saringan merupakan larutan efektif mikroorganisme (EM) yang bisa dijadikan dekomposer pupuk bokashi. Simpan cairan dalam wadah/botol. Larutan EM bisa dipakai hingga 6 bulan, sedangkan ampasnya bisa digunakan sebagai kompos.


Membuat pupuk bokashi skala pertanian (1 ton)

Pupuk bokashi bisa dibuat dari hijauan sisa panen dan limbah peternakan. Waktu yang diperlukan untuk membuat bokashi skala besar dan skala kecil sama saja, yang membedakannya adalah volume bahan bakunya. Berikut tahapan membuat bokashi untuk penggunaan pertanian:
  • Siapkan bahan-bahan berikut: 200 kg jerami atau sisa hijauan, 600 kg kotoran ternak yang telah kering, 50 kg serbuk gergaji/dedak, 50 kg arang sekam, 100 kg humus (top soil, berasal dari tanah hutan lebih baik), 1 liter larutan dekomposer (EM4) dan 1 kg gula pasir.
  • Pilih tempat fermentasi yang terlindung dari air hujan dan sengatan matahari langsung. Buat lubang berbentuk persegi panjang di atas tanah tersebut dengan lebar 1 meter, panjang 2 meter dan dalam 30-50 cm, atau sesuaikan ukuran lubang dengan banyaknya bahan baku.
  • Cacah jerami atau hijauan kecil-kecil, campuran bahan-bahan organik yang telah disiapkan, aduk hingga merata dengan cangkul atau sekop. Bila perlu (misalnya tanah Anda asam), tambahkan abu (Mg) dan kapur pertanian (Ca) untuk memperkaya kandungan hara pupuk bokashi yang dihasilkan.
  • Encerkan larutan EM4, ambil 1 liter larutan campurkan dengan 200 liter air bersih dan 1 kg gula pasir. Kemudian siramkan pada campuran bahan baku sambil diaduk. Atur kelembaban hingga mencapai 30-40%. Untuk memperkirakan tingkat kelembaban, kepalkan campuran hingga bisa menggumpal tapi tidak sampai mengeluarkan air. Apabila kelembabannya kurang, tambahkan air secukupnya.
  • Tutup rapat lubang fermentasi dengan plastik atau terpal, diamkan hingga 7-14 hari. Perlu diingat, kontrol suhu fermentasi hingga maksimal 45oC. Apabila melebihi suhu tersebut, aduk dengan cangkul agar suhunya turun.
  • Setelah 14 hari, biasanya pupuk bokashi sudah terbentuk dan bisa diaplikasikan langsung.


Membuat pupuk bokashi skala rumah tangga

Pupuk bokashi bisa dibuat dalam skala rumah tangga dengan memanfaatkan limbah dapur atau sisa makanan. Bokashi dari hasil daur ulang sampah bisa digunakan untuk memupuk tanaman pekarangan. Penggunaannya sama dengan penggunaan pupuk organik yang dijual dipasaran. Berikut tahapan membuatnya:
  • Siapkan bahan-bahan berikut: sisa sayuran, buah-buahan, sisa makanan (nasi, roti, dll), tulang ikan, tulang ayam, 5 kg dedak/serbuk gergaji, 5 kg arang sekam, 10 ml EM4 dan dua sendok gula pasir.
  • Siapkan satu tong plastik ukuran 200 liter. Buat lubang bagian bawahnya untuk mengeluarkan cairan hasil pengomposan. Cairan ini berguna sebagai pupuk organik cair.
  • Potong atau rajang material organik menjadi potongan kecil, campurkan dengan dedak/serbuk gergaji dan arang sekam.
  • Encerkan 10 ml larutan EM4 dengan 1 liter air, tambahkan dua sendok gula pasir. Kemudian siramkan pada campuran bahan baku tadi.
  • Tutup rapat tong plastik, apabila suhu melebihi 45oC. Abila warna dan teksturnya sudah seperti tanah, itu tandanya pupuk bokashi sudah terbentuk. Prosesnya kira-kira 5-7 hari.


sumber : http://www.alamtani.com/cara-membuat-pupuk-bokashi.html

Jual Bibit Tanaman Buah Unggul ©Template Blogger Green by Dicas Blogger.

TOPO